468x60 Ads

Rabu, 11 Januari 2012

FUNGSI DAN BIAYA PRODUKSI

Fungsi produksi

Sebelum melakukan pengukuran produktivitas pada semua sistem, terlebih dahulu harus dirumuskan secara jelas output apa saja yang diharapkan dari sistem itu dan sumber daya (input) apa saja yang akan digunakan dalam proses sistem tersebut untuk menghasilkan output.

menurut Cobb-Douglas

Salah satu model pengukuran produktivitas yang sering digunakan adalah pengukuran berdasarkan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas, yaitu suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua variabel atau lebih, variabel yang satu disebut variabel independent (Y) dan yang lain disebutvariabel dependent (X).

Cobb-Douglas itu sendiri merupakan bentuk fungsional dari fungsi produksi secara luas digunakan untuk mewakili hubungan output untuk input. Hal ini diusulkan oleh Knut Wicksell (1851-1926), dan iuji terhadap Buktistatistik oleh CharlesCobb dan Paul Douglas di 1900-1928.

Kelebihan dari fungsi produksi Cobb-Douglas:

1.Bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas bersifat sederhana dan mudah penerapannya.

2.Fungsi produksi Cobb-Douglas mampu menggambarkan keadaan skala hasil (return to scale), apakah sedang meningkat, tetap atau menurun.

3.Koefisien-koefisien fungsi produksi Cobb-Douglas secara langsung menggambarkan elastisitas produksi dari setiap input yang digunakan dan dipertimbangkan untuk dikaji dalam fungsi produksi Cobb-Douglas itu.

4.Koefisien intersep dari fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan indeks efisiensi produksi yang secara langsung menggambarkan efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output dari sistem produksi yang dikaji .

Manfaat dari dari fungsi produksi Cobb-Douglas

1. Mengetahui produktivitas marginal dari input tertentu yang tergantung

pada tingkat penggunaan semua input.

2. Fungsi tersebut dilinierkan dengan melogaritmakan menggunakan

analisis regresi linier.

Kekurangan dari fungsi produksi Cobb-Douglas:

1.Spesifikasi variabel yang keliru akan menghasilkan elastisitas produksi yang negatif atau nilainya terlalu besar atau terlalu kecil.

2.Kesalahan pengukuran variabel ini terletak pada validitas data, apakah data yang dipakai sudah benar, terlalu ekstrim ke atas atau sebaliknya. Kesalahan pengukuran ini akan menyebabkan besaran elastisitas menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.

3.Dalam praktek, faktor manajemen merupakan faktor yang juga penting untuk meningkatkan produksi, tetapi variabel ini kadang-kadang terlalu sulit diukur dan dipakai dalam variabel independent dalam pendugaan fungsi produksi Cobb-Douglas.

Rumus fungsi produksi

Y = AL α K β

Keterangan :

1.Y = total produksi (nilai moneter semua barang yang diproduksi dalam setahun)

2.L = tenaga kerja input

3.K = modal input

4.A = produktivitas faktor tota α dan β adalah elastisitas output dari tenaga kerja dan modal, masing-masing. Nilai-nilai konstan ditentukan oleh teknologi yang tersedia.

Bentuk umum fungsi produksi Cobb-Douglas adalah:

Q = δ.I α

Keterangan

Q = Output

I = Jenis input yang digunakan dalam proses produksi dan dipertimbangkan untuk dikaji

δ = indeks efisiensi penggunaan input dalam menghasilkanoutput

α = elastisitas produksi dari input yang digunakan

pada dasarnya Prosedur pendugaan dalam model yang dikembangkan berupa fungsi Cobb Douglas yang mempunyai elastisitas parsial variabel dengan introduksi faktor yang mempengaruhi, dapat mengakomodasi data yang mempunyai berbagai teknik produksi. Indek kapital secara sistimatik dapat dipilih sebagai faktor yang mempengaruhi elastisitas parsial dari setiap faktor produksi sehingga skala usaha setiap teknik produksi dapat diduga. Pendekatan fungsi tunggal hanya dapat mengestimasi elastisitas teknik produksi dengan intensitas kapital rata-rata.

Biaya produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang produksi oleh perusahaan tersebut. Untuk analisis biaya produksi perlu diperhatikan dua jangka waktu, yaitu

(1) jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.

(2) jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi dapat berubah dan sebagian lainnya tidak dapat berubah. Dalam bab ini hanya dibahas biaya produksi jangka pendek

Biaya produksi dapat dibedakan ke dalam dua macam, yaitu

(1) Biaya tetap (fixed cost)

(2) Biaya variabel (variable cost).

Dalam analisis biaya produksi perlu memperhatikan

(1) biaya produksi rata-rata : yang meliputi biaya produksi total rata-rata ,biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya variabel rata-rata ; dan

(2) biaya produksi marjinal, yaitu tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.

Jadi, dari segi sifat biaya dalam hubungannya dengan tingkat output, biaya produksi dapat dibagi ke dalam:

(1) Biaya Total ( Total Cost = TC) . Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.

TC = TFC + TVC Ket:TC=Total Cost

TFC = total fixed cost

TVC = total variable cost.

(2) Biaya Tetap Total (total fixed cost = TFC). Biaya tetap total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya. Sebagai contoh : biaya pembelian mesin, membangun bangunan pabrik, membangun prasarana jalan menuju pabrik, dan sebagainya.

(1) Biaya Variabel Total (total variable cost = TVC). Biaya variabel total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel. Contoh biaya variabel : upah tenaga kerja, biaya pembelian bahan baku, pembelian bahan bakar mesin, dan sebagainya.

(2) Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC). Biaya tetap rata- rata adalah biaya

tetap total dibagi dengan jumlah produksi.TFC

AFC = ------- ( di mana Q = tingkat output)Q

(3) Biaya Variabel Rata-Rata ( Average Variable Cost = AVC). Biaya variabel rata-rata dalah biaya variabel total dibagi dengan jumlah produksi.TVC

AVC = --------Q

(4) Biaya Total Rata-Rata ( Average Total Cost = AC). Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi dengan jumlah produksi.T C

AC = --------- atau AC = AFC + AVC.

(5) Biaya Marginal ( Marginal Cost =MC). Biaya marginal adalah tambahan biayaproduksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit.

DTC

MC = ---------DQ

6. Kurve Biaya Produksi

Kurve biaya produksi adalah kurve yang menunjukkan hubungan antara jumlah biaya

produksi yang dipergunakan dan jumlah produk yang dihasilkan. Pada umumnya biaya

produksi ditunjukkan oleh sumbu vertikal dan jumlah produk oleh sumbu horizontal. Kurve

ini bisa diperoleh dengan diketahuinya : (1) kurve produk totap (KPT), dan (2) harga-harga

per unit input yang digunakan.

Kurve Total Variabel Cost (TVC) dan Kurve Total Cost (TC)

Kurve Biaya Tetap Rata-Rata ( Average Fixed Cost= AFC )

Kurve Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost= AVC)

Kurve Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = ATC) dan Kurve Biaya Marginal (

Marginal Cost)

Biaya Total Variabel (Rp.) Biaya Total (TC)

TVC TFC + TVC = TC

7. Penerimaan (Revenue)

Penerimaan adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Terdapat tiga konsep penting tentang revenue yang perlu diperhatikan untuk analisis perilaku produsen. (1) Total Revenue (TR), yaitu total penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Jadi, TR = Pq Q, dimana Pq = harga output per unit; Q = jumlah output. (2) Average Revenue (AR), yaitu penerimaan produsen per unit output yang dijual.

(3) Marginal Revenue (MR), kenaikan TR yang disebabkan oleh tambahan penjualan satu unit output.

KONSEP-KONSEP PENTING

· Konsep Biaya ( TFC, TVC, TC, AFC, AVC (MC) , ATC (AC)

· Hubungan antara TC dan Produk Total (PT)

· Hubungan antara MC, MR, dan AC

· Konsep revenue ( TR, AR, MR)

· Hubungan antara TR, MR, AR, dan Elastisitas harga

· Dalil Keuntungan Maksimum

www.wikipedia.com

www.google.com

0 komentar:

Posting Komentar