468x60 Ads

Kamis, 24 Januari 2013

KERUSAKAN LINGKUNGAN


     Kerusakan lingkungan terjadi di kota maupun dipedesaan.Ini disebab karena laju pertumbuhan penduduk yang tak terkendali sehingga akibatnya daya dukung lingkungan menjadi terlampaui.
1.      Kerusakan lingkungan kota
     Migrasi penduduk merupakan salah satu mekanisme untuk menjaga agar kepadatan penduduk tidak melampaui daya dukung lingkungan suatu daerah.Salah satu migrasi yang banyak terjadi ialah migrasi desa ke kota (urbanisasi).Urbanisasi yang sering terjadi adalah di Indonesia ,sebenarnya tak Cuma di Indonesia tak di seluruh dunia.Arus urbanisasi dari tahun ke tahun semakin kuat dan semakin besar,misalnya arus urbanisasi di Jakarta jauh lebih besar dibanding di bandung.
      Urbanisasi sering disebutkan sebagai hasil dua kekuatan besar,yaitu pada satu pihak dorongan dari desa dan yang satunya tarikan dari kota.
Dorongan dari desa ialah kepadatan penduduk yang  melampaui daya dukung lingkungan,sehingga pangan tak mencukupi serta lingkungan mengalami kerusakan.
Dorongan ini disebut tekanan penduduk.
Penyebabnya ialah diantaranya factor alam misalnya bencana alam sehingga mengharuskannya meninggalkan desa,serta factor yang lain bahwa kehidupan /pekerjaaan didesa sudah tidak memadai lagi.
        Urbanisasi mempunyai masalah yang pelik.Misalnya didesa,orang desa mempunyai kearifan ekologi tertentu yang diperolehnya dari proses adaptasi yang panjang dari generasi ke generasi,namun lain halnya dikota,proses adaptasi didesa tak akan dapat diterapkan dikota.
        Salah satu masalah besar yang dihadapi ialah menurunnya sanitasi.Ini disebabkan karena naiknya kepadatan jumlah penduduk yang bermukim dikota.Karena kepadatan penduduk yang kian tinggi akibatnya jumlah rumah menjadi tak mencukupi,sehingga sebagian masyarakat membangun rumah sangat sederhana bahkan tak dapat disebut sebagai rumah dan sebagian yang lain membangunnya dibantaran sungai atau juga dibawah jembatan.
         Kondisi tempat tinggal yang tak layak,serta tak adanya fasilitas MCK,serta membuang sampah disebarang tempat menyebabkana air sulit mengalir sehingga jika musim hujan tiba maka banjir pun akan melanda.
         Limbah yang terdapat disungai dan mengakibatkan selain mengakibatkan banjir juga menyebabkan berbagai penyakit,diantaranya kolera,serta muntaber,seperti yang terjadi dikota-kota besar lainnya.Sehingga dalam situasi yang seperti itu penularan penyakitpun terjadi dan resiko terjadinya wabah penyakit tinggi.
         Faktor-faktor diatas,juga terjadi diperumahan sehingga pembangunan yang terus-menerus menyebabkan menyempitnya alur sungai.
         Disamping kerusakan lingkungan yang bersifat biofisik,juga mengalami kerusakan social budaya.Misalnya orang desa umumnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan tak memiliki keteraampilan ,serta memiliki sifat yang bersahaja,hubungan kekerabatan yang tinggi dan nilai-nilai social budaya yang masih sangat kental.Tapi setelah migrasi kekota,orang desa yang memiliki pendididkan yang sangat rendah serta tak memilikin keterampilan mereka tak mendapat pekerjaan,ataupun bila mendapat pekerjaan maka mereka  akan menerima upah yang sangat kecil dan terkadang jatuh kepada calo(orang yang taka ber tannggung jawab) yang memanfaatkan mereka,seperti perbudakan,prostitusi,dll.Tak hanya itu sifat social budaya dikota takada ataupun jika ada maka itupun sangat jarang ditemui,dikota hanya mengenal sifat kepentingan diri sendiri,sehingga apa yang tak menguntungkan bagi dirinya maka ia tak akan peduli.
Sehingga seakan-akan bahwa hukum rimbalah yang menanga disbanding dengan hukum keadilan.
2.      Kerusakan lingkungan pedesaan
      Usaha untuk menaikkan daya dukung lingkungan dengan menaikkan luas lahan yang digunakan untuk pertanian merupakan reaksi terhadap kenaikkan kepadatan penduduk yang sangat umum terjadi.Reasi itu yang disebut sebagai tekanan penduduk.
       Biasanya perluasan yang dilakukan umumnya terjadi di daerah yang dekat dengan desa pemukimannya.Umumnya terjadi pada lahan yang sesuai dengan pertanian,yaitu lahan yang datar atau berlereng landai dan yang subur.
        Tekanan penduduk terhadap lahan diperbesar oleh bertambahnya luas lahan pertanian yang digunakan untuk keperluan lain,misalnya pemukiman,jalan,serta pabrik.Umumnya lahan yang dipakai untuk keperluan seperti ini biasanya justru subur.
        Pemukiman tersebut menjadi pusat pertumbuhan dengan sarana dan prasarana yang relative baik dan dekat dengan pasar,seperti di Jakarta,bandung dan Surabaya.Namun sangat ironi,pasalnya mereka para pemilik sawah atau lahan yang kehilangan sawahnya dan pekerjaannya tidak banyak yang menikmati pembangunan tersebut,tapi para pemilik lahan masih agak lumayan karena mereka mendapatkan ganti rugi,sehingga dapat membeli lahan yang baru.Namun yang merugikan adalah dari pihak buruh tani,mereka yang kehilangan pekerjaannya tidak mendapat ganti rugi apapun.
        Ketidak mampuan para buruh tani untuk memanfaatkan pembangunan tersebut juga merupakan factor penting yang menyebabkan kenaikan tekanan penduduk terhadap lahan  dengan menyempitnya lahan pertanian.



Sumber:
Soemarwoto,Otto.1994.Ekologi,Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Bandung:Djambatan


       

0 komentar:

Posting Komentar