468x60 Ads

Kamis, 24 Januari 2013

KEPADATAN PENDUDUK


     Secara alamiah daya dukung lingkungan sangat erat hubungannya dengan kepadatan penduduk.Hal ini dibuktikan dengan mempelajari,misal Afrika,papua niugini,kepulauan atoll dilaut pasifik.
    Maka berdasarkan riset tersebut menunjukkan bahwa bagaimana cara atau pranata untuk mengatur laju pertumbuhan penduduk,agar kepadatan penduduk tetap ada dibawah daya dukung lingkungan.Meskipun hal tersebut taka da tujuan khusus untuk mengatur lajur pertumbuhan penduduk.
     Pranata itu  ada yang menurut ukuran kita sekarang kejam,biadab atau tak sesuai lagi,akan tetapi ada pula yang beradab dan sesuai.Sebagai contoh.
     Zaman dahulu ada adat yang menuntut rakyat/masyarakatnya untuk membunuh anak,ini disebut infantiside.Dalam tradisi tersebut apabila ada anggota keluarga yang memiliki anak,namun bukan anak laki-laki maka anak tersebut harus dibunuh/dikubur hidup-hidup,ini secara tak langsung maupun secara langsung dapat menekan laju pertumbuhan penduduk.
    Faktor lain yang mampu menekan atau menghambat pertumbuhan penduduk yaitu dengan poligami,pasalnya meskipun seorang ayah melakukan poligami dan diharapkan mendapat anak yang banyak,akan tetapi dalam kenyataannya rata-rata perwanita dalam keluarga poligami tersebut itu,jumlah anaknya kurang dari pada keluarga yang tak berpoligami.
    Hal ini dapat diketahui bahwa rata-rata isteri yang beranak itu adalah yang baru,sedangkanisteri lama meskipun usianya masih muda akan tetapi tak dapat beranak lagi.Demikian halnya jika di hitung perpasangan laki-laki atau perempuan didalam suatu populasi,rata-rata jumlah anak akan jauh lebih sedikit dibanding orang yang tak melakukan poligami.
    Efek/factor lain yang mempengaruhi menurunkan kepadatan penduduk ialah peperangan.Peparangan selalu terjadi baik pada suatu bangsa yang lalu maupunn bangsa modern sekarang .Peperangan diera modern seperti 60 tahun yang lalu jauh lebih banyak mnelan korban jiwa disbanding dengan peperangan dizaman kuno,alasannya senjata yang digunakan dalam peperangan pada zaman modern lebih canggih dan lebih luas jangkauannya dibandingkan dengan zaman kuno yang masih primitive.
     Masih menjadi perbincangan apakah yang melatar belakangi peperangan dahulu adalah karena factor kepadatan penduduk atau memang factor lain.
Contoh di atas merupakan pengaturan pertumbuhan penduduk yang tak dapat kita terima dan sangat biadab.Contoh pengaturan pertumbuhan yang masih dapat diterima ialah perantauan,KB,alat kontrasepsi,jamu/obat penunda kehamilan dll.
     Kebudayaan merantau banyak terdapat dimasyarakat.Kebudayaan merantau dapat dibagi menjadi dua sifat,yaitu:
a.       Sifatnya menetap (permanen),yaitu seseorang yang merantau pergi meninggalkan tempat kelahirannya sedangkan ia tak kembali lagi.
b.      Sifatnya sirkuler,yaitu seseorang yang merantau meninggalkan tempat kelahirannya untuk beberapa waktu saja dan kemudian kembali lagi.
Sebagai contoh pada masyarakat cina apabila kepadatan penduduk telah mencapai batas tertentu maka sebagian besar penduduknya terdesak dan pada akhirnya merantau dan sebagian besar mereka tak kembali ketempat kelahirannya (sifatnya menetap).
Contoh lain pada masyarakat Indonesia yaitu masyarakat minangkabau di sumatera barat,sifat peranatauan mereka sirkuler akan tetapi memiliki kecenderungan untuk berubah menjadi menetap.
       Pemerintah dapat pula mendorong perantauan untuk mengurangi kepadatan penduduk disuatu daerah supaya daya dukung lingkungan tetap terjaga melalui salah satu programnya yaitu transmigrasi.Sebagai contoh masyarakat jawa yang memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi,hingga pada akhirnya dengan mereka merantau ketempat yang dimana penduduknya masih rendah.Tapi lama kelamaan hal ini tak akan mengkin berlangsung lama,karena setiap tahun akan harus dipindahkan lebih dari 2 juta orang dari jawa.Padahal dalam Pelita III,jadi selama 5 tahun,sasaran transmigrasi adalah 500.000 kepala keluarga,atau kira-kira 2,5 juta jiwa.Jadi,jauh lebih kecil dari pertambahan penduduk di jawa dalam periode dan waktu yang sama.


Sumber:
Soemarwoto,Otto.1994.Ekologi,Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Bandung:Djambatan


     

0 komentar:

Posting Komentar