Pendahuluan
Seperti telah diketahui bahwa yang dimaksud ekologi adalah hubungan timbal balik antara
manusia dengan alam dan lingkungannya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak
lepas dari lingkungan yang ada disekitarnya,misalnya di pedesaan yang
kebanyakan sebagai seorang petani,tentunya tak akan lepas dari yang namanya
sawah/ladang.Indonesia sebagai Negara yang terkenal dengan hasil buminya serta
tanahnya yang subur(dalam bahasa jawa disebut:Gemah ripah loh jinawi).
Ekologi sawah
Persawahan merupakan lahan /wilayah yang
merupakan salah satu interaksi antara manusia dengan kehidupan dari ekosistem
yang ada disawah tersebut,seperti ikan,tanaman padi,belut dll.Aktifitas ekologi
yang menonjol dari kegiatan pertanian tersebut ialah bercocok tanam,dengan
penerapan sistem bercocok tanam yang baik serta sesuia dengan metode dan waktu
yang benar maka manusia akan mendapatkan hasil yang baik.Inilah hubangan antara
manusia dengan liangkungan.
Penyebab rusaknya
ekologi sawah
Di zaman ini banyak para petani yang melakukan
vaksin(penyemprotan dengan pestisida) terhadap OPT secara berlebihan,memang
benar disatu sisi sangat berguna dengan banyak terbunuhnya OPT sehingga tanaman
aman dari gangguan,namun disatu sisi juga sangat merugikan,pasalnya penggunaan
bahan kimia yang berlebihan serta dalam jangka waktu yang lama dapat merusak
struktur tanah serta banyak ekosistem yang ada di area persawahan yang mati.
Jika hal demikian fungsi
tanah akan menurun dan tak dapat ditanami kembali maka tanah tersebut akan
mati.Karna tanah merupakan salah satu komponen lahan yang memiliki kemampuan
dan makhluk hidup lainnya.Faktor penyebab rusaknya tanah antara lain:
1.
Penggunaan
pestisida/bahan kimia melebihi ambang batas.
2.
Kenaikan
keasaman tanah(Ph) disebabkan penggunaan pupuk urea secara terus-menerus.
3.
Masuknya
air yang telah tercemar kedalam lapisan tanah.
Ini semua perlu diperhatikan,sebab
jika tanah rusak bahkan terjadi pencemaran maka akan meracuni makhluk hidup
lain dan manusia.
Pencegahan
kerusakan tanah
Dengan kesadaran bersama bahwa kerusakan
tanah di persawahan yang disebabkan aktivitas pertanian sebenarnya dapat
dicegah dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site)
dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman,
tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut
disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit.
2.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan
yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
3. Hindari
penggunaan pestisida/bahan kimia lain pembasmiOPT secara berlebih.
4.
Buatlah sistem tanaman bergantian dengan
tanaman lain demi menjaga unsur hara tanah,misal setelah selesai panen padi
maka jangan di tanam padi lagi tapi diganti dengan jagung.
5.
Gunakanlah pupuk organic dari kotoran
hewan.
6.
Perhatikan keadaan asam basa tanah(Ph).
Dengan melakukan pencegahan dan peenangan akan rusaknya tanah maka turut
membantu pula menjaga ekosistem-ekosistem yang hidup didalamnya,serta
memelihara predator alami agar tak ikut mati karenanya.
Kondisi tanah yang baik
Setelah mengetahui pencegahan kerusakan
tanah,maka perlu memperhatikan tekstur tanah,apakah cocok untuk pertanian atau
tidak.
Tanah yang paling cocok
dijadikan area pertanian ialah dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a) Mengandung
humus/bunga tanah (terbuat dari bahan organik yang hancur dan terurai, kompos,
mulsa, kotoran hewan dll)
b) Mengandung
sejumlah besar biota-biota tanah bermanfaat (mikrofauna, mikroflora,
makrofauna, dll)
c) Mengandung
campuran partikel tanah liat dan pasir yang seimbang (tanah liat mengikat
mineral sedangkan pasir memungkinkan drainase)
d) Bertekstur
lempung, mempunyai porositas dan daya mengisap air yang baik
e) Mempunyai
tingkat pH yang netral.
f) Berbagai
tanaman bisa tumbuh di atasnya
Tanah yang sehat memiliki peran sebagai bank
nutrisi dan menyimpan unsur hara yang siap digunakan oleh tanaman.
Menjaga kesuburan tanah pertanian
Untuk menjaga agar
tanah tetap subur dan dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian,maka harus
memperhatikan serta melakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Pemberaan/kosong
Yaitu
mengistirahatkan atau mengosongkan lahan selama periode waktu tertentu dan
membiarkan gulma dan rumput tumbuh setelah panen.
2. Pemulsaan
Yaitu
memberi kulit untuk menutupi permukaan tanah dengan menggunakan sisa tanaman
atau rumput-rumputan (jerami padi dll).
Pemberian
mulsa membantu dalam mencegah hilangnya air melalui penguapan dengan mengurangi
pengaruh erosi dan curah hujan pada tanah, mengendalikan pertumbuhan gulma dan
membantu dalam menjaga struktur tanah yang baik.
3. Pemberian
pupuk organik :
a. Pupuk hijau
Dengan
menanam dan membenamkan tanaman sebagai pupuk. Tanaman
leguminose/kacang-kacangan dan tanaman penutup yang biasanya merambat dan
menutupi permukaan tanah kemudian dibenamkan ke dalam tanah dengan bajak atau
garu.
Hal ini dilakukan untuk mengganti
kesehatan tanah yang hilang dengan zat hara yang ada dalam pupuk hijau yang
akan bertindak sebagai penambahan bahan organik untuk tanah.
b.Pupuk kandang
Sisa ternak seperti manur, urin dan
organ bagian dalam dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah atau
meningkatkan kesehatan tanah.
c.Pupuk cair dan kompos
Mengandung bermacam-macam unsur
hara, murah pembuatannya, meningkatkan jumlah biota dan memperbaiki kualitas
struktur tanah.
Bagaimana melakukan pertanian yang baik?
Melakukan pertanian yang baik ialah dengan
melakukan intensifikasi pertanian,karna dengan melakukan intensifikasi maka
akan menunjang keberhasilan hasil panen.Berikut ini adalah ini adalah
penjelasannya:
a) Pemilihan dan penggunaan bibit unggul
Jenis bibit unggul yang baik adalah bibit yang hampir
tidak memiliki kekurangan,mulai dari ukuran kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan
hingga ketahanan bibit terhadap penyakit dan hama.
b) Pengolahan lahan /area pertanian yang tepat
Pengolahan lahan pertanian umumnya dapat dilakukan
dengan dua macam cara:
a)Secara tradisional,misalnya menggunakan cangkul atau dengan hewan(sapi/kerbau)
b)Secara
modern,misalnya menggunakan traktor.
c) Pengaturan irigasi/saluran air.
Pasokan air yang cukup tentu akan mempengaruhi
pertumbuhan dan produk yang dihasilkan serta binatang-binatang yang ada di area
sawah akan tetap terjaga yang akan membantu membasmi hama wereng.
d) Pemberian pupuk yang sesuai aturan
Pupuk dapat membantu tanah untuk mencukupi keperluan
bagi tanaman,pupuk yang baik ialah pupuk organic selain kaya nutrisi bagi
tanaman juga tamabahan pangan bagi tanah.
e) Pemberaantasan hama dengan baik.
Pemberantasan hama juga dilakukan agar tanaman dapat
hidup dengan subur dan terjaga,pemberantasan hama usahakan jangan terlalu
bergantung pada pestisida tapi lebih diutamakan sebagai predator alami
mereka,misalnya ular,katak.
Lihat video berikut:
Inilah sedikit wacana yang diberikan dapat menambah pemahaman dalam
melakukan pertanian sekaligus menjaga ekologi sawah yang ada,menjaga ekologi
sawah(tanah,hewan,tanaman)merupakan hal-hal yang diutamakan karna ini juga yang
nantinya menunjang keperluan hidup manusia.
Referensi:
www.youtube.com
www.wikipedia.com
www.wordpres.com
0 komentar:
Posting Komentar