Controlling yaitu meneliti kembali apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai,norma-norma yadisepakati,dan prosedur-prosedur yang telah ditentukan diikuti atau tidak.
Controling salah satunya berfungsi dalam kelompok-kelompok sosial,yaitu sebagai kontrol sosial yang berarti keseluruhan faktor,yang mmengendalikan agar anggota kelompok-kelompok berfungsi dan menjalankan peran seperti yang dapat diterima oleh keseluruhan kelompok dalam sistem sosial yang ada,maka pengawasan selalu dengan sendirinya terikat didalamnya,karna merupakan sebagai pengujian terhadap yang ditetapkan semula dibanding dengan hasil yang dicapai,dan pembetulan arah atau koreksi penyusuaian apa yang harus dicapai atau apa yang dapat dicapai.
Jelas bahwa pengertian dari controlling akan berbeda ,tergantung pada besar dan kompleksnya organisasi pada manajementnya.Pada manajement kecil ,maka controllingnya relatif sederhana,pada prinsipnya,manajement pada organisasi-organisasi yang lebih besar dan kompleks pun dapat berjalan dengan kontrol/pengendalian diri.Hal ini,memungkinkan dengan menciptakan [pembagian tugas organisatoris sedemikian rupa sehingga tugas yang satu dari segi jalanya atau hasilnya"secara lotomatis"mengawasi tugas lain.
Sehingga untuk pelaksanaan pengawasan(controlling)ialah pemisahan fungsi yang tepat,yang dapat menghilangkan /melenyapkan kemungkinan seorang funsionaris memanipulasi sistem manajement organisasi sedemikian rupa sehingga akibat-akibat finansialnya begitu saja lolos dari segala pertanggung jawaban.Pada umumnya,pemisahan fungsi dalam organisasi itu ada bila kuasa(wewenang),penyimpanan,dan pencatatan(registrasi)di tugaskan kepada orang yang berlainan.
Jelas bahwa kontrol diri yang disebut diatas sukar untuk tetap di pertahankan,jika pemimpin mengajukan syarat untuk diberi informasi yang teliti dan tepat waktu mengenai jalanya perkembangan manajement organisasi .Untuk itu pemimpin mendasarkan diri pada suatu pengawasan yang tidak langsung,yaitu pengawasan atas hasil-hasilnya sebagai lawan dari pengawasan langsung yang ditujukan pada pelaksanaannya sendiri.
Control pertama,yang merupakan integral dari tugas pemimpin yang lebih tinggi ,termasuk pelaksanaan pemberi komando,yang"mengurus"keseluruhan kegiatan,serta menjadi bagian dari pengawasan intern.
Pengawasan intern berusaha untuk mendapatkan informasi yang diperlukan suatu organisasi untuk membetulkan arah ,yaitu bila diketemukan bahwa suatu kenyataan menyimpang dari perencanaan,ataupun membongkar kesalahan-kesalahan oleh para pelaksaanya.
Bentuk dari Control intern dapat di bedakan sebagai berikut:
* Control administrasi/manajement,yaitu suatu metode yang merupakan keseluruhan dan upaya yang dimasukkan kedalam organisasi supaya pelaksanaan berlangsung sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.
* Control pembukuan/akuntan,yaitu semua upaya pengendalian/pengawasan untuk menjamin pencatatan finansial yang teliti dan dapat dipercaya.
* Tindakan pengamanan:tindakan-tindakan untuk melindungi kekayaan dan penggunaan informasi organisasi yang vital.
Selain control intern juga ada mengenai pengawasan intern ini,dalam tahun-tahun terakhir tampak adanya dua evolusi:
1) Terjadi pergeseran dari pengawasan setelah pelaksanaan ke pengawasan pada saat pelaksanaan.Dalam kasus-kasus tertentu bahkan dapat disebut pengawasan sebelum pelaksanaan.Hal ini,di antaranya terjadi pada penerapan budgeting(penganggaran).
2) Pergantian seluruh atau sebagian pengawasan oleh manusia dengan pengawasan mekanis atau pengawasan elektronis.
Pengawasan adalah pejabat yang dibebani tugas untuk mengawasi jalannya(berfungsinya) perusahaan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ekonomis.Dan untuk menjaga berfungsinya administrasi dengan efisien,dan mengawasi ketelitian dan kelengkapan data yang sudah diolah,sekaligus menganalisis dan menafsirkan informasi dari laporan yang diperoleh.
Refernsi:
Prof.Dr.faisal afifi,spec.Lic,Prof.Dr.R.Paemeleire,Uytterschaut.L"SELUK BELUK ORGANISASI PERUSAHAAN MODERN",PT.ERESCO,Bandung.1994.
0 komentar:
Posting Komentar