468x60 Ads

Kamis, 15 November 2012

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL DISEKITAR KITA


باسم الله الرحمن الرحيم
Pengertina Interaksi Sosial
         Setiap saat tentunya manusia selalu berbicara dan berkomunikasi satu sama lainnya.Dengan melakukan percakapan setiap waktu dengan satu sama lainnya tentu menjadikan hidup kita lebih berwarna  dan  lebih bermakna,coba bayangkan andaikata seandainya kita sebagai manusia tidak berhubungan dengan orang lain,tak pernah berkomunikasi dengan mereka sehari saja maka tentu hidup kita menjadi sepi serta hampa,bukankah begitu?
         Pada hakekatnya setiap makhluk hidup lainnya tentu membutuhkan satu sama lainnya dan saling berhubungan,demikian pula dengan manusia.Hubungan yang menyangkut tentang hubungan social dengan sesama dikenal dengan istilah Interaksi Sosial,sehingga dapat disebut bahwa Interaksi Sosial yaitu kunci dari semua kehidupan social olek karena itu tanpa adanya interaksi social tak akan mungkin terjadi kehidupan bersama.
         Interaksi social merupakan factor utama dan yang pertama dalam kehidupan bermasyarakat.Dalam kehidupan yang sederhana saja seperti keluarga,tak akan pernah mungkin dapat terjalin pasangan suami istri yang harmonis (dalam islam disebut sakinah,mawadah,warohmah) jika diantara keduanya tak pernah berkomunikasi satu dengan yang lainnya,dalam hal bermasyarakatpun terjadi dengan demikian.
        Awal terjadinya sebuah interaksi social antara lain dipengaruhi karena adanya kontak social dan komunikasi,kontak social memiliki tiga bentuk:
1.      Antara orang-perorangan
2.      Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia (seperti organisasi) ataupun sebaliknya.
3.      Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
Dalam hubungannya (kontak social) akan terjadi perbedaan sifat positif atau negative,jika yang terjadi merupakan sifat yang positif maka akan terjadi kerjasama,gotong-royong,sedangkan bila negative maka akan menimbulkan pertentangan,permusuhan dan pertikaian.
Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Interaksi Sosial
         Dalam kehidupan yang dijalani bahwa, manusia yang hidup didunia ini tak akan pernah dapat lepas dari hubungan atau interaksinya dengan manusia lain.Sebab,yang menjadi dorongan manusia harus berinteraksi dengan yang lainnya ialah dari factor internal dan eksternal.Faktor internal merupakan apa yang ada didalam diri seseorang,seperti berikut:
A.    Motivasi
Merupakan dorongan atau tenaga yang menggerakkan manusia untuk melakukan suatu perbuatan,seperti komunikasi.Motivasi merupakan pemberian atau penimbulan motif,dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif(Wexley&Yukl,dalam as’ad,1987).Sedangkan dalam pendapat lain mengatakan bahwa motivasi mewakili proses psikologikal yang menyebabkan,timbulnya,diarahkannya dan terjadi persintensi kegiatan-kegiatan sukarela(volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu(Mitchell,dalam winardi,2002),serta dari pendapat para ahli lainnya.Namun,yang perlu diperhatikan bahwa motivasi yang merupakan suatu dorongan pada diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu perbuatan atau perilaku.
B.     Sugesti
Adalah proses psikologis dimana seseorang membimbing pikiran,perasaan,atau perilaku orang lain.Merupakan dorongan terhadap diri sendiri dan memiliki pandangan sikap atau perilaku yang dapat diterima secara langsung oleh orang tersebut untuk melakukan sesuatu tanpa memikirkan dahulu apakah akan lebih bak atau lebih buruk..
Biasanya sugesti akan berhasil,jika orang tersebut menerima sugesti dari orang-orang yang lebih berpengaruh atau lebih berwibawa didalam pandangannya,misalnya jika orang tersebut condong terhadap actor/aktris tersebut maka orang yang mengidolakan akan menirunya baik cara berpakaiannya,nada bicaranya,sikapnya,perilakunya bahkan hampir menyerupai cara hidup sang idola tersebut.
C.     Identifikasi
Pada dasarnya didalam diri kita memiliki rasa kecendrungan untuk mirip atau sama dengan kebanyakan orang yang ada disekitar kita yang disebut Identifikasi.Identifikasi berbeda dengan Imitasi,karena sifat identifikasi jauh lebih mendalam serta dalam melakukan peniruan terhadap objeknya itu lebih cendrung global,serta dalam proses identifikasi kepribadian seseorang akan lebih dapat terbentuk.
D.    Empati
Merupakan definisi sebagai respon afektif dan kognitif yang kompleks pada distress emosional orang lain.Empati merupakan landasan emosional seseorang yang memiliki rasa haru,memiliki rasa untuk menolong orang lain,mengetahui tentang apa yang orang lain pikirkan dan rasakan.Empati merupakan tindakan nyata dari sikap simpati serta berusaha untuk mewujudkannya.Contohnya,apabila teman kita sedang mengalami kecelakaan dijalan,maka tanpa berfikir panjang kita akan menolongnya sebagai rasa solidaritas dan rasa haru yang tinggi.
E.     Imitasi
Adalah suatu proses social atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap,penampilan atau gaya hidup dan bahkan apa saja yang dimiliki orang lain.Imitasi muncul karena tertarik terhadap seseorang yang disebabkan persamaan ide terhadap sesuatu hal,misalnya kita cenderung untuk meniru gaya pembicaraan ustad atau guru kita masing-masing.Dalam lingkungan keluargapun bisa demikian baik cara berpakaian,tata karma dan cara bicara.
            Jika factor internal juga pastinya ada factor eksternal,factor eksternal merupakan factor yang ada diluar diri seseorang antara lain dorongan untuk melakukan pekerjaan bersama-sama,dorongan untuk mempertahankan kehidupan.
Bentuk-bentuk dari Interaksi Sosial
            Menurut Shaw(Ali,2004:87) merupakan suatu pertukaran antar pribadi masing-masing orang menunjukkan prilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka dan masing-masing perilaku mempengaruhi satu sama lainnya.
Dalam proses terjadinya interaksi social,pada dasarnya saling menyatunya antar komponen baik dalam masyarakat,keluarga,instansi maupun di pemerintahan.Dalam masyarakat misalnya semua anggota masyarakat saling bersatu serta menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing demi terciptanya kemajuan dan kesejahteraan desa atau daerahnya.Dalam hal untuk tercapainya kesejahteraan hidupnya,maka seseorang akan membutuhkan teman (partner) nya,tetapi disisi lain akan menjadi suatu persaingan jika menyangkut hajat orang lain.
Bentuk-bentuk dari interaksi social,meliputi:
Menurut Kimbal Young(1948),bentuk-bentuk interaksi social dibedakan sebagai berikut:
       I.           I.   Oposisi
Mencakup persaingan dan pertentangan
    II.            II.  Kerja sama
Menghasilkan akomodasi
 III.              III.  Difrensiasi
Menyebabkan adanya pembagian dan perbedaan kerja antara orang-orang atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan perbedaan usia,jenis kelamin dan pekerjaan.
Menurut Gillin (1951),bentuk dari interaksi social digolongkan menjadi dua:
I.                   Proses Asosiatif
Yang mencakup akomodasi,asimilasi dan akulturasi.
II.                Proses Disosiatif
Yang  mencakup persaingan,pertentangan atau pertikaian yang berupa kontraversi dan konflik.
Menurut Tomaysu S. (1986),bentuk-bentuk dari interaksi lebih dikedepankan menjadi berikut:
I.                   Akomodasi
Merupakan suatu proses kearah tercapainya kesepakatan diantara kedua belah pihakyang tengah bersengketa.
II.                Ekspresi
III.             Interaksi Strategis
IV.             Pengembangan perilaku manusia.
Proses Interaksi Sosial yang mendorong sikap saling terikat
             Dalam kehidupannya,manusia membentuk suatu ikatan khusus atau kekompakan demi menjamin kelangsungan hidupnya serta mensejahterakan hidupnya.Banyak sekali hal-hal yang mendorong manusia untuk saling bekerjasama,dorongan tersebut misalnya sebagai berikut:
§  Memiliki anggapan bahwa dengan bekerjasama maka pekerjaan akan mudah terselesaikan (efisiensi kerja).
§  Adanya keinginan untuk merubah hidupnya,seperti keinginan kebutuhan dapat tercukupi.
§  Keinginan untuk meneruskan generasi (keturunan) sehingga tatanan dalam rumah tangga tercukupi.
§  Adanya keinginan bahwa hari esok akan lebih baik lagi.
               Disamping itu pula kehidupan bersama atau berkelompok antar individu membutuhkan suatu lembaga- lembaga atau organisasi untuk menguatkan serta lebih memudahkan untuk melaksanakan kepentingan – kepentingan tertentu,antara lain:
·         Adanya keinginan untuk membela hak-hak kepentingan dari individu dalam oraganisasi atau kelompok.
·         Adanya factor kedekatan,semakin dekat ikatan antara dua orang maka semakin mungkin mereka saling melihat,berbicara dan bersosialisasi dan dari kedekatan itu pula timbullah yang namanya kepercayaan.
·        Adanya kesamaan satu sama lainnya,kelompok atau organisasi,atau lembaga biasanya terbentuk karena kesamaan diantara anggotanya.Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat,kepercayaan,nilai,usia,tingkat intelejensi atau karakter-karakter personal lainnya.
               Dalam kesehariannya hubungan antar individu didalam  masyarakat disetiap lingungan,ada beberapa jenis hubungan antar individu yang terjadi dalam keseharian manusia,sebagai berikut:
   Ø  Hubungan Antar Kepentingan
Hubungan ini terjadi secara bebas diluar kelompok atau organisasi akan tetapi ada jalinan kepentingan yang mengikat diantara kedua belah pihak,sehingga memungkinkan adanya hubungan-hubungan yang efektif dan efisien.
   Ø  Hubungan Kekeluargaan
Dalam hubungan kekeluargaan dan kekerabatan terdapat bentuk-bentuk komunikasi yang bersifat non formal dan toleransi.Hubungan kekeluargaan terjadi atas dasar diantara kedua belah pihak masih memiliki ikatan darah (keturunan).
   Ø  Hubungan Persahabatan
Hubungan ini terjadi diantara kedua belah pihak atau lebih yang terjadi karena tidak adanya ikatan darah akan tetapi justru menunjukkan toleransi yang sangat tinggi.Meskipun hubungan ini terjadi tanpa adanya ikatan darah akan tetapi dalam hubungannya memiliki ikatan yang sangat erat,hubungan ini hanya membutuhkan yang masing-masing pihak terjalin komunikasi satu sama lainnya dan saling menginginkan keuntungan diantara mereka.
Proses terbentuknya Lembaga Sosial,Kelompok dan Organisasi
            Pada awalnya lembaga social terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat.Terbentuknya lembaga social berawal dair individu yang saling membutuhkan kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.Lembaga social sering juga dikatakan sebagai pranata social.
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut:
            a.       Diketahui
            b.      Dipahami dan dimengerti
            c.       Ditaati
           d.      Dihargai
Lembaga social merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut Asosiasi.
Menurut Soerjono Soekanto lembaga social disebut juga lembaga kemasyarakatan( LP),lembaga social sering disebut sebagai social institution,karena merujuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakatnya.Sedangkan Koentjaraningrat menagatakan bahwa pranata social adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktifitas-aktifitas untuk memenuhi kompleks -kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.Ia mengemukakan lembaga social sebagai bangunan social.
Ciri-ciri lembaga atau organisasi social
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:  
             *      Formalipola tas,merupakan ciri organisasi atau lembaga social yang merujuk kepada adanya perumusan tertulis dari pada peraturan-peraturan,ketetapan-ketetapan,prosedur,kebijaksanaan,tujuan,strategi dan seterusnya.
            *      Hierarki,merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan kewenangan yang berbentuk piramida,artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi dari pada anggota biasa pada organisasi dan lembaga tersebut.
            *      Besarnya dan Kompleksnya,dalam hal ini pada umumnya organisasi social memiliki banyak anggota sehingga hubungan social antar anggota adalah tidak langsung (impersonal),gejala ini biasanya dikenal sebagai birokrasi
            *      Lamanya (duration),menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama dari pada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Awal terbentuknya Pranata Sosial
          Pranata Sosial yaitu sistem norma yang berlaku dimasyarakat untuk mencapai tujuan tertentu yang dianggap penting.
          Sebenarnya perkembangan dan kemajuan peradaban manusia,pranata social semakin dibutuhkan dan diperlukan untuk mengatur tatanan social.Pranata social tidaklah terbentuk secara tiba-tiba akan tetapi melalui suatu proses yang sangat panjang.
Dalam dimensinya pranata social dapat terbentuk melalui beberapa tahapan,
  ü  Jika diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat tanpa ada halangan yang berarti (misalnya pertentangan)
  ü  Apabila norma-norma yang ada dalam pranata tersebut menjiwai seluruh anggota masyarakat
  ü  Apabila norma tersebut memiliki sanksi dan mempunyai kekuatan untuk mengikat setiap anggota masyarakatnya.
Ciri-ciri Pranata Sosial
§  Setiap pranata social memiliki symbol sendiri
§  Usia pranata social lebih panjang dari pada usia orang yang membentuknya
§  Setiap pranata social memiliki nilai-nilai sendiri
§  Setiap pranata social tat tertib sendiri
§  Setiap pranata social perlengkapan sendiri
Ada 8 jenis pranata social,yaitu:
v  Pranata Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam pranata social yang ada dimasyarakat dan juga institusi pertama yang dimasuki seseorang ketika dilahirkan.
Awal terbentuknya Pranata Keluarga:
1.      Diawali dengan adanya interaksi antara pria dan wanita
2.      Interaksi dilakukan berulang-ulang,lalu menjadi hubungan yang lebih intim sehingga terjadi perkawinan.
3.      Interaksi terjadi perkawinan,terbentuknya keturunan,kemudian terbentuklah keluarga inti.
v  Pranata Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt,pranata pendidikan berkaiatan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
1.      Mempersiapakan anggota masyarakat untuk mencari nafkah
2.      Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat
3.      Melestarikan kebudayaan
4.      Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi
Menurut David Popenoe,ada 5 macam fungsi yakni sebagai berikut
1.      Transmisi (pemindahan) kebudayaan
2.      Memilih dan mengajarkan peranan social
3.      Menjamin integrasi social
4.      Sekolah mengajarkan corak kepribadian
5.      Sumber inovasi social
v  Pranata Ekonomi
Pada hakekatnya tujuan yang hendak dicapai oleh pranata ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok kelangsungan hidup masyarakat.
Fungsi pranata ekonomi:
A.    Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
B.     Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter
C.     Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
D.    Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
E.     Memberi pedoman tentang cara pengupahan
F.      Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
G.    Memberi identitas bagi masyarakat
v  Pranata Agama
Yaitu sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan.
Fungsinya:
a). Sebagai pedoman hidup
b). Sumber kebenaran
c). Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan tuhan.
d). Tuntutan prinsip benar dan salah
e). Pedoman pengungkapan perasaan kebersaman didalam agama diwajibkan terhadap sesame.
f).Pedoman keyakinan manusia bebuat baik selalu disertai dengan keyakinan bahwa itu adalah kewajiban dari Allah,dan yakin perbuatannya akan mendapat pahala meskipun sekecil apapun.
g). Pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup didunia adalah ciptaan Allah semata.
h). Pengungkapan estetika menusia cenderung menyukai keindahan
i). Pedoman untuk rekreasi dan hiburan.Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan ,tidak melanggar kaidah agama.
v  Pranata Politik
Merupakan pranata yang menangani masalah administrasi dan tata tertib umum demi tercapainnya keamanan dan ketentraman bersama.Pranata yang merupakan pembantunya adalah seperti sistem hukum dan perundang-undangan,kepolosian,angkatan bersenjata,kepegawaian,hubungan diplomatic dan lain-lain.Bentuk dari pranata atau institusi politik yang mengkoordinasi segala kegiatan diatas merupakan Negara.
Fungsinya:
a.       Pelembagaan norma melalui UU yang disampaikan oleh bdan legislative
b.      Melaksanakan UU yang telah disetujui
c.       Menyelesaikan konflik yang terjadi diantara warga masyarakat yang bersangkutan
d.      Menyelenggarakan pelayanan seperti perawatan kesehatan,pendidikan,kesejahteraan dan seterusnya.
e.       Melindungi para warga masyarakat atau warga Negara dari serangan musuh atau bangsa lain.
v  Pranata Hukum
Fungsinya:
1.      Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat dalam arti,hukum berfungsi menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk,sehingga segala sesuatu dapat berjalan tertib dan teratur.
2.      Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan social lahir dan batin,karena hukum memiliki sifat dan ciri-ciri yang telah disebutkan ,maka hukum dapat memberi keadilan,sifat dari hukum adalah buta(artinya tidak pernah memihak siapapun)
3.      Sebagai sarana penggerak pembangunan,daya mengikat dan memaksa dari dapat digunakan atau didaya gunakan untuk menggerakkan pembangunan.Hukum disini dipakai sebagai penggerak agar rakyat semakin maju.
4.      Sebagai penentu alokasi wewenang secara terperinci siapa yang boleh melakukan (penegak)hukum ,siapa yang harus mentaatinya ,siapa yang memilih sanksi yang tepat dan adil,seperti konsep hukum konstitusi Negara
5.      Sebagai alat pendamai dalam kasus sengketa
6.      Memelihara kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan yang berubah,yaitu dengan cara merumuskan kembali hubungan-hubungan esensial antara anggota-anggota masyarakat.
v  Pranata Budaya
v  Pranata Kesehatan.
Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
                Menurut Teori Erich Fromm mengenai watak masyarakat mengakui asumsi transmisi kebudayaan dalam hal membentuk kepribadian tipikal atau kepribadian kolektif.Namun Fromm juga mencoba menjelaskan fungsi-fungsi sosio-historik dari tipe kepribadian tersebut yang menghubungkan kebudayaan tipikal dari suatu kebudayaan obyektif yang dihadapi suatu masyarakat.
3 varian yang melandasi konsep mengenai pengaruh media massa:
          1.      Menimbulkan peniruan langsung (copy-cut)
          2.      Menyebabkan ketumpukan terhadap norma (desensitization)
          3.      Terbebas dari tekanan psikis (catharsis) bagi khalayak media massa.
Pranata social di Indonesia
Indonesia adalah bangsa yang kaya akan adat istiadat dan budayanya.Terdiri +/- 565 suku bangsa yang menyebar dari sabang hingga merauke dan mendiami lebih dari 30.000 pulau.Keberagaman tersebut tentunya dapat mendatangkan berbagai keuntungan serta mendatangkan konflik yang ada didalamnya.
          Franz Magnis-Suseno mengatakan bahwa bangsa yang plural seperti Indonesia hanya bisa hidup berdampingan secara damai jiks membuang kapabilitas psikologis muncul sikap tidak toleran.Dominasi atas kemajemukan,apalagi jika diperoleh dengan cara kekerasan,paksaan,penyeragaman,dan ketidak adilan,terbukti telah menjadi sumber konflik dan mengancam NKRI.
Dengan melihat betapa banyaknya suku yang ada di Indonesia,tentunya beda pula pranata sosialnya serta adat istiadatnya.Setiap daerah memiliki dasar hukumnya sendiri dalam menjaga dan melindungi warganya dan disebut sebagai pengendalian social,yaitu dengan tujuan mencapai kestabilitas dan keserasian dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat.Sistem pengendalian social untuk mencapai keadaan damai melalui 
keserasian antara kepastian dengan keadilan/kesebandingan.
  Referensi:
Riza,Yanuariza.2001.MODUL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1.Jakarta
ebookbrowse.com/makalah-pranata-sosial-dalam-kehidupan-masyarakat-pdf-d367580348


0 komentar:

Posting Komentar