Taruh text di sini
Jumat, 26 Oktober 2012
Ekologi sawah: antara pertanian dengan menjaga hewan-hewan sawah.
Pendahuluan
Seperti telah diketahui bahwa yang dimaksud ekologi adalah hubungan timbal balik antara
manusia dengan alam dan lingkungannya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak
lepas dari lingkungan yang ada disekitarnya,misalnya di pedesaan yang
kebanyakan sebagai seorang petani,tentunya tak akan lepas dari yang namanya
sawah/ladang.Indonesia sebagai Negara yang terkenal dengan hasil buminya serta
tanahnya yang subur(dalam bahasa jawa disebut:Gemah ripah loh jinawi).
Ekologi sawah
Persawahan merupakan lahan /wilayah yang
merupakan salah satu interaksi antara manusia dengan kehidupan dari ekosistem
yang ada disawah tersebut,seperti ikan,tanaman padi,belut dll.Aktifitas ekologi
yang menonjol dari kegiatan pertanian tersebut ialah bercocok tanam,dengan
penerapan sistem bercocok tanam yang baik serta sesuia dengan metode dan waktu
yang benar maka manusia akan mendapatkan hasil yang baik.Inilah hubangan antara
manusia dengan liangkungan.
Penyebab rusaknya
ekologi sawah
Di zaman ini banyak para petani yang melakukan
vaksin(penyemprotan dengan pestisida) terhadap OPT secara berlebihan,memang
benar disatu sisi sangat berguna dengan banyak terbunuhnya OPT sehingga tanaman
aman dari gangguan,namun disatu sisi juga sangat merugikan,pasalnya penggunaan
bahan kimia yang berlebihan serta dalam jangka waktu yang lama dapat merusak
struktur tanah serta banyak ekosistem yang ada di area persawahan yang mati.
Jika hal demikian fungsi
tanah akan menurun dan tak dapat ditanami kembali maka tanah tersebut akan
mati.Karna tanah merupakan salah satu komponen lahan yang memiliki kemampuan
dan makhluk hidup lainnya.Faktor penyebab rusaknya tanah antara lain:
1.
Penggunaan
pestisida/bahan kimia melebihi ambang batas.
2.
Kenaikan
keasaman tanah(Ph) disebabkan penggunaan pupuk urea secara terus-menerus.
3.
Masuknya
air yang telah tercemar kedalam lapisan tanah.
Ini semua perlu diperhatikan,sebab
jika tanah rusak bahkan terjadi pencemaran maka akan meracuni makhluk hidup
lain dan manusia.
Pencegahan
kerusakan tanah
Dengan kesadaran bersama bahwa kerusakan
tanah di persawahan yang disebabkan aktivitas pertanian sebenarnya dapat
dicegah dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site)
dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman,
tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut
disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit.
2.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan
yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
3. Hindari
penggunaan pestisida/bahan kimia lain pembasmiOPT secara berlebih.
4.
Buatlah sistem tanaman bergantian dengan
tanaman lain demi menjaga unsur hara tanah,misal setelah selesai panen padi
maka jangan di tanam padi lagi tapi diganti dengan jagung.
5.
Gunakanlah pupuk organic dari kotoran
hewan.
6.
Perhatikan keadaan asam basa tanah(Ph).
Dengan melakukan pencegahan dan peenangan akan rusaknya tanah maka turut
membantu pula menjaga ekosistem-ekosistem yang hidup didalamnya,serta
memelihara predator alami agar tak ikut mati karenanya.
Kondisi tanah yang baik
Setelah mengetahui pencegahan kerusakan
tanah,maka perlu memperhatikan tekstur tanah,apakah cocok untuk pertanian atau
tidak.
Tanah yang paling cocok
dijadikan area pertanian ialah dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a) Mengandung
humus/bunga tanah (terbuat dari bahan organik yang hancur dan terurai, kompos,
mulsa, kotoran hewan dll)
b) Mengandung
sejumlah besar biota-biota tanah bermanfaat (mikrofauna, mikroflora,
makrofauna, dll)
c) Mengandung
campuran partikel tanah liat dan pasir yang seimbang (tanah liat mengikat
mineral sedangkan pasir memungkinkan drainase)
d) Bertekstur
lempung, mempunyai porositas dan daya mengisap air yang baik
e) Mempunyai
tingkat pH yang netral.
f) Berbagai
tanaman bisa tumbuh di atasnya
Tanah yang sehat memiliki peran sebagai bank
nutrisi dan menyimpan unsur hara yang siap digunakan oleh tanaman.
Menjaga kesuburan tanah pertanian
Untuk menjaga agar
tanah tetap subur dan dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian,maka harus
memperhatikan serta melakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Pemberaan/kosong
Yaitu
mengistirahatkan atau mengosongkan lahan selama periode waktu tertentu dan
membiarkan gulma dan rumput tumbuh setelah panen.
2. Pemulsaan
Yaitu
memberi kulit untuk menutupi permukaan tanah dengan menggunakan sisa tanaman
atau rumput-rumputan (jerami padi dll).
Pemberian
mulsa membantu dalam mencegah hilangnya air melalui penguapan dengan mengurangi
pengaruh erosi dan curah hujan pada tanah, mengendalikan pertumbuhan gulma dan
membantu dalam menjaga struktur tanah yang baik.
3. Pemberian
pupuk organik :
a. Pupuk hijau
Dengan
menanam dan membenamkan tanaman sebagai pupuk. Tanaman
leguminose/kacang-kacangan dan tanaman penutup yang biasanya merambat dan
menutupi permukaan tanah kemudian dibenamkan ke dalam tanah dengan bajak atau
garu.
Hal ini dilakukan untuk mengganti
kesehatan tanah yang hilang dengan zat hara yang ada dalam pupuk hijau yang
akan bertindak sebagai penambahan bahan organik untuk tanah.
b.Pupuk kandang
Sisa ternak seperti manur, urin dan
organ bagian dalam dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah atau
meningkatkan kesehatan tanah.
c.Pupuk cair dan kompos
Mengandung bermacam-macam unsur
hara, murah pembuatannya, meningkatkan jumlah biota dan memperbaiki kualitas
struktur tanah.
Bagaimana melakukan pertanian yang baik?
Melakukan pertanian yang baik ialah dengan
melakukan intensifikasi pertanian,karna dengan melakukan intensifikasi maka
akan menunjang keberhasilan hasil panen.Berikut ini adalah ini adalah
penjelasannya:
a) Pemilihan dan penggunaan bibit unggul
Jenis bibit unggul yang baik adalah bibit yang hampir
tidak memiliki kekurangan,mulai dari ukuran kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan
hingga ketahanan bibit terhadap penyakit dan hama.
b) Pengolahan lahan /area pertanian yang tepat
Pengolahan lahan pertanian umumnya dapat dilakukan
dengan dua macam cara:
a)Secara tradisional,misalnya menggunakan cangkul atau dengan hewan(sapi/kerbau)
b)Secara
modern,misalnya menggunakan traktor.
c) Pengaturan irigasi/saluran air.
Pasokan air yang cukup tentu akan mempengaruhi
pertumbuhan dan produk yang dihasilkan serta binatang-binatang yang ada di area
sawah akan tetap terjaga yang akan membantu membasmi hama wereng.
d) Pemberian pupuk yang sesuai aturan
Pupuk dapat membantu tanah untuk mencukupi keperluan
bagi tanaman,pupuk yang baik ialah pupuk organic selain kaya nutrisi bagi
tanaman juga tamabahan pangan bagi tanah.
e) Pemberaantasan hama dengan baik.
Pemberantasan hama juga dilakukan agar tanaman dapat
hidup dengan subur dan terjaga,pemberantasan hama usahakan jangan terlalu
bergantung pada pestisida tapi lebih diutamakan sebagai predator alami
mereka,misalnya ular,katak.
Lihat video berikut:
Inilah sedikit wacana yang diberikan dapat menambah pemahaman dalam
melakukan pertanian sekaligus menjaga ekologi sawah yang ada,menjaga ekologi
sawah(tanah,hewan,tanaman)merupakan hal-hal yang diutamakan karna ini juga yang
nantinya menunjang keperluan hidup manusia.
Referensi:
www.youtube.com
www.wikipedia.com
www.wordpres.com
Rabu, 24 Oktober 2012
Sumber daya alam Indonesia yang kian sekarat
Sumber daya alam merupakan segala
sesuatu yang muncul secara alami yang dimanfaatkan untuk kepentingan dan
kebutuhan hidup manusia.
Sumber daya alam
terdiri biotik dan abiotik,biotik adalah sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dan jumlahnya melimpah serta tak terbatas asalkan keberadaannya
terus dipelihara,misalkan hewan,tumbuhan,mikroorganisme,air dan
sejenisnya,sedangkan abiotic adalah sumber daya alam yang tak dapat
diperbaharui meskipun jumlahnya melimpah akan tetapi lama-kelamaan jumlahnya
akan semakin berkurang serta untuk pembentukannya kembali memerlukan waktu yang
sangat lama,misalkan minyak bumi,gas alam,batu bara,berbagai jenis logam dst.
Sumber daya alam di Indonesia pada abad 20-an
Indonesia sejak zaman dahulu terkenal akan hasil kekayaan alamnya mulai
pada era kerajaan hingga era reformasi ini.
Awal abad 20-an ini,Indonesia mengalami nasib buruk malah dapat dikatakan sangat buruk,pasalnya kini, Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies binatang menyusui atau mamalia, pemilik 16% spesies binatang reptil dan amphibi, 1.519 spesies burung dan 25% dari spesies ikan dunia. Sebagian diantaranya adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah tersebut. Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72%. Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun dan menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Laju kerusakan hutan periode 1985-1997 tercatat 1,6 juta hektare per tahun, sedangkan pada periode 1997-2000 menjadi 3,8 juta hektare per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia berdasarkan hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektare hutan dan lahan rusak, diantaranya seluas 59,62 juta hektare berada dalam kawasan hutan . Pada abad ke-16 sampai pertengahan abad ke-18, hutan alam di Jawa diperkirakan masih sekitar 9 juta hektare. Pada akhir tahun 1980-an, tutupan hutan alam di Jawa hanya tinggal 0,97 juta hektare atau 7 persen dari luas total Pulau Jawa. Saat ini, penutupan lahan di pulau Jawa oleh pohon tinggal 4 %. Pulau Jawa sejak tahun 1995 telah mengalami defisit air sebanyak 32,3 miliar meter kubik setiap tahunnya. Fungsi hutan sebagai penyimpan air tanah juga akan terganggu akibat terjadinya pengrusakan hutan yang terus-menerus.(lihat video berikut)
Nasib SDA Indonesia kini diambang Kepunahan
Nah,bagaimana telah kita saksikan sendiri ulah tangan kita?
Kita telah bertindak terlalu jauh hanya untuk mendapatkan secuil materi,dengan tenangnya kita menebang hutan tanpa berfikir kedepan mungkin bukan kita warga sekitar yang melakukan yang melakukan tapi kalangan orang-orang atas yang melakukan,hingga kita sendiri yang terkena dampaknya misalnya banjir,longsor,kekeringan dll.
Tak hanya itu bahkan kini telah merambah kepada perburuan liar,dengan pengambilan paksa terhadap kekayaan alam ini misalnya perburuan gading jagah,penembakan harimau dan seterusnya.(lihat video berikut)
Banyak satwa-satwa Indonesia diambang kepunahan bahkan beberapa diantaranya kini telah punah,tak heran Indonesia dijuluki sebagai Negara dengan peredikat kehancuran hutan tertinggi serta tercepat mengalami kepunahan habitat satwanya.
(lihat pula video berikut)
Banyak
satwa-satwa Indonesia diambang kepunahan bahkan beberapa diantaranya
kini telah punah,tak heran Indonesia dijuluki sebagai Negara dengan peredikat
kehancuran hutan tertinggi serta tercepat mengalami kepunahan habitat satwanya.
(lihat pula
video berikut)
Metode pemulihan SDA
Metode pemulihan SDA yang kian terpuruk
dapat dilakukan dengan berbagai cara dan tentunya melakukan pengembalian fungsi
sumber daya alam tak mudah khususnya hutan,tapi tak ada kata terlambat apalagi
tak mungkin.Melakukan pengembalian seperti sediakala selain membutuhkan waktu
yang sangat lama bahkan puluhan tahun juga membutuhkan dana yang cukup
besar,tapi jika tak segera dilakukan bahkan bisa jadi Indonesia yang dikenal
sebagai suplay oksigen terbesar(paru-paru dunia) kini hanya tinggal nama.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam
perbaikan sumber daya alam:
1.
Reboisasi, bertujuan mengembalikan kawasan hutan yang
rusak. Seperti, hutan produksi untuk dikelola pihak ketiga dengan konsekuensi
mampu melakukan penanaman kembali pada kawasan hutan.
2.
Hentikan penabangan pohon yang berusia
muda(sistem tebang pilih-pent)
3.
Terapkan hukum tegas dan keras,sebab kebanyakan
yang melakukan kejahatan alam tersebut merasa tenang saja karna mereka selalu
berfikir bahwa hukum Indonesia ringan dan dapat diperjual belikan.
4.
Terapkan pengawasan hutan setiap saat.
5.
Polisi hutan hendaknya bersikap tegas serta
jauhi suap,menurut hasil survey polisi hutanlah yang sering terlibat.
6.
Tanam benih pohon yang semisalnya,seperti
apabila kita menebang satu pohon maka hendaknya kita ganti dengan jumlah pohon
yang ditebang dan sama jenisnya.
Peran manusia dengan alam
Kita telah ketahui bahwa
factor utama yang membuat SDA tersebut
terancam adalah dari ulah tangan manusia sendiri,makanya untuk mengembalikan
SDA kembali normal adalah dengan peran manusia .
Dengan melakukan
pengrusakan alam seperti pertambangan,penebangan liar dll,merupakan salah satu
petaka yang menimpa diri kita sendiri,namun dengan mencegah pengrusakan alam
tersebut maka sebenarnya kita telah menjaga dan menyayangii alam selayaknya
kita menyayangi diri kita sendiri.
Bagaimana keuntungan jika
SDA pulih?
Tak dapat dipungkiri bahwa
keuntungan SDA apabila telah kembali tentunya untuk kesejah teraan makhluk lain
tak hanya manusia sendiri misalny sebagai berikut:
a)Keseimbangan alam akan terjadi,
b)Terjaganya habitat satwa-satwa yang hampir punah
c)Efek global warning(efek rumah kaca atau pemanasan dunia) akan
terkurangi
d)Krisis energy dapat diatasi dst.
Pesan
Dengan menjaga alam
sebenarnya kita telah menjaga diri kita sendiri,jika alam telah rusak bagaimana
kita dapat hidup?
Apabila tak ada lagi sumber daya alam lantas apa yang kita wariskan
kepada anak cucu kita?
Bukankah akan ada generasi selanjutnya yang ingin menikmati sumber daya
alam ini,jika kita kuras semuanya?
Maka dengan artikel yang sederhana dan singkat ini,kita dapat
merenungkan kembali atas apa yang telah kita buat,supaya tak menyesal kemudian.
Hendaklah kita sadar akan pentingnya sumber daya alam kita ini,terlebih
Indonesia adalah negri yang terkaya akan sumber daya alamnya disbanding negri
lain.
Ingatlah masih ada waktu bagi kita untuk sadar dan memperbaiki
semuanya….
Semoga bermanfaat……
Referensi:
www.youtube.comHubungan Antara Alam dan Industri Dan dampaknya Hubungan Antara Alam dan Industri Dan dampaknya
Pendahuluan
Alam dan industrialisasi merupakan dua
hal yang tak dapat dipisahkan,sebab dengan alam-lah industry mulai ada,sehingga
merupakan sebagai motor penggerak atau
roda kehidupan sehingga memberikan kemakmuran dan mobilitas bagi bangsa.
Industri mengekstraksi material dari basis sumber daya alam,dan memasukkan
baik berupa produk maupun limbah lingkungan manusia.Maka dapat
dikatakan bahwa industri memberikan
dampak bagi perubahan dalam pemanfaatan energy dan sumber daya alam ,
Semakin banyak dari hasil alam (yang tak
terbaharui) maka perindustrialisasi tersebut akan semakin berkembang dengan
melakukan “pemaksaan” pada alam sebagai daya tampung dan menyerap hasil olahan yang
berupa limbah.
Dengan demikian resiko bagi alam pun akan
dipertaruhkan ,maka hendaknya dengan mengidentifikasi kemungkinan hal-hal
tersebut,melalui cara-cara penilaian,pengawasan serta pengendalian bahaya baik
yang sudah ada maupun yang baru,maka ancaman akan kerusakan alam dan manusia
dapat dicegah serta industrialisasi tetap berjalan.
Manfaat dengan adanya
industri,perekonomian negara akan terus meningkat serta menyerap banyak tenaga
kerja sebagian besar penduduk.Pendapat yang diperoleh dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat,namun dengan maraknya industri dapat mengganggu kesehatan bagi
lingkungan apabila tak diikuti dengan pengendalian pencemaran.
Pembagian Industri menurut Klasifikasinya
Industri
secara umum dapat dibedakan menurut klasifikasinya sebagai berikut:
1.Industri
dengan klasifikasi berdasarkan bahan baku.
Tiap-tiap
industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan
dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang
digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a.Industri
ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam.
Misalnya:industry hasil pertanian,industri
hasil perikanan dan industry hasil kelautan.
(Gbr.Industri hasil perikanan di
aceh)
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasil-hasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
(Gbr.industri tekstil di jabar)
c. Industri fasilitatif atau
disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa
layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan,
dan pariwisata.
2.Industri
dengan klasifikasi berdasarkan tenaga kerja
Berdasarkan
jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan
tenaga kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang
sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau
pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota
keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri
tempe/tahu, dan industri makanan ringan.
b. Industri
kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang,
Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya
berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya:
industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga
kerja sekitar 20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal
yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan
perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi,
industri bordir, dan industri keramik.
d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja
lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang
dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki
keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan
kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri
mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
3. Industri yang di klasifikasikan
berdasarkan produk yang dihasilkan
a. Industri
primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu
pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat
dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri
konveksi, industri makanan dan minuman.
b. Industri
sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan
pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya: industri
pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.
c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak
berupa barang atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara
langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat
mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan,
industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
Dalam
jangka panjang aktifitas industry dapat mempengaruhi alam baik dalam jangka
waktu lama maupun singkat.
Sebabnya adalah factor limbah yang dihasilkan,limbah yang dihasilkan dari
kawasan industry(pabrik) biasanya akan dialirkan disungai,sehingga limbah
beracun tersebut telah mencemari sungai dan dapat menimbulkan penyakit.Serta
lingkungan akan terganggu,air yang sudah terganggu(tercermar) akan berwarna
keruh dan banyak bakteri yang berbahaya,bila dipakai untuk mandi akan menyebabkan
gatal-gatal hingga kanker kulit.
Bahkan sungai yang telah terkontaminasi,airnya akan
terserap masuk kedalam tanah,Padahal sebagian besar masyarakat(khususnya
Indonesia) banyak mengkonsumsi air tanah baik untuk keperluan
mandi,minum,memasak.
Air yang akan digunakan untuk kehidupan
sehari-hari harus memenuhi syarat, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat
kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari indikator yang dinilai dari segi
fisika , kimia dan biologi.
Indikator Air Bersih
Persyaratan
fisik
a)
jernih atau tidak keruh
b)
tidak berwarna
c)
tidak berbau
d)
tidak mengandung padatan
e)
temperatur normal (29°C)
Persyaratan
kimia
a)
pH netral (6,8-9,0)
b)
tidak mengandung kimia beracun
c)
tidak mengandung garam atau ion-ion logam berbahaya
d)
kesadahan rendah
e)
tidak mengandung bahan organik
Persyaratan
mikrobiologis
a)
Tidak mengandung bakteri pathogen
Indikator Air Kotor Ciri Fisik
a)
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari partikel dan
suspensi
b)
Berwarna suram
c)
Sedikit berbau
Ciri Kimia
a)
Mengandung campuran zat kimia organik dari penguraian tinja, urin, dan sampah
lain dan anorganik yang berasal dari air bersih
b)
Bersifat basa sewaktu masih baru dan lama-kelamaan akan berubah menjadi berbau
asam saat mulai membusuk
Ciri
Bakteriologis
Terdapat
mikroorganisme patogen dan mikroorganisme golongan coli
(Gbr.ciri-ciri air yang
telah tercemar)
Penanggulangan Pencemaran terhadap
limbah
Kini,berbagai macam industry telah mulai
melaksanakan pencemaran dengan memasang perangkat pengendali,pemasangan
perangkat ini berarti menambah investasi bagi industri yang sedang produksi.Hal
ini berbeda dengan industry yang masih dalam tahap perencanaan,sehingga biaya
penanggulangannya telah dimasukkan dalam investasi total keseluruhan.
Teknologi/sistem penanggulangan pencemaran adalah sistem perencanaan dan pengaturan buangan(limbah) dengan bantuan
berbagai fasilitas peralatan.
Beberapa
hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan teknologinya,diantaranya:
a)Karakteristik
limbah dan standar kualitas effluent(limbah
buangan)
b)Sistem
design peralatan,yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengubah kualitas influent(limbah masuk) agar memenuhi
standar kualitas effluent.
Kualitas
effluent ditetapkan berdasarkan standar kualitas lingkungan,peralatan yang
tersedia.Maka teknologi/sistem sumber pencemaran lebih mudah dideteksi mulai
dari penyediaan bahan baku sampai dengan akhir produk.
Pengolahan
Limbah B3 secara ifisiensi
Pada dasarnya proses pengolahan
dari limbah B3 dapat dilakukan dengan cara fisika dan kimia dengan mengurangi
daya racun limbah B3 dan menghilangkan sifat/karakteristik limbah B3 dari yang
berbahaya menjadi tak berbahaya.
Jenis-jenis proses pengolahan secara fisika dan kimia
antara lain:
1. Proses pengolahan
secara kimia:
a).Reduksi-oksidasi
b)Elektrolisa
c)Netralisasi
d)Presipitas/pengendapan
e)Solididifikasi/stabilisasi
f)Absorpsi
g)Penukaran
ion
h)pirolisa
2. Proses pengolahan
secara fisika:
(a)Pembersihan
gas:
a)Elektrostatik partikel
b)Penyaring partikel
c)Wet scrubbing
d)Adsorpsi dengan karbon aktif
(b)Pemisahan
cairan dan padatan:
a)Sentrifugasi
b)Klasifikasi
c)Filtrasi
d)Flokulasi
e)Flotasi
f)Sedimentasi
(c)Penyisihan
komponen-komponen yang spesifik:
a)adsorpsi
b)kristalisasi
c)Dialisa
d)Electrodialisa
e)Evaporasi
Dalam
sistem pengolahan seperti yang diatas dengan menetapkan jenis peralatan yang
dapat diterapkan dalam pengolahan limbah berdasarkan parameter fisika,kimia dan
biologi yang terkandung dalam limbah tersebut.Harap diperhatikan suatu sistem
pengolahan dapat salah karna adanya factor lain yang belum diperhitungkan,oleh
karnanya dengan melakukan percobaan di laboratorium akan dapat dilakukan
perhitungan ulang.
Referensi:
Kristanto
Philip.2002.Ekologi Industri .Penerbit
Andi Yogyakarta.
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuB3/04BAB4.pdf
Langganan:
Postingan (Atom)