باسم الله الرØمن الرØيم
Pengertina Interaksi Sosial
Setiap saat tentunya
manusia selalu berbicara dan berkomunikasi satu sama lainnya.Dengan melakukan
percakapan setiap waktu dengan satu sama lainnya tentu menjadikan hidup kita
lebih berwarna dan lebih bermakna,coba bayangkan andaikata
seandainya kita sebagai manusia tidak berhubungan dengan orang lain,tak pernah
berkomunikasi dengan mereka sehari saja maka tentu hidup kita menjadi sepi
serta hampa,bukankah begitu?
Pada hakekatnya setiap
makhluk hidup lainnya tentu membutuhkan satu sama lainnya dan saling
berhubungan,demikian pula dengan manusia.Hubungan yang menyangkut tentang
hubungan social dengan sesama dikenal dengan istilah Interaksi Sosial,sehingga
dapat disebut bahwa Interaksi Sosial yaitu kunci dari semua kehidupan social
olek karena itu tanpa adanya interaksi social tak akan mungkin terjadi
kehidupan bersama.
Interaksi social
merupakan factor utama dan yang pertama dalam kehidupan bermasyarakat.Dalam
kehidupan yang sederhana saja seperti keluarga,tak akan pernah mungkin dapat
terjalin pasangan suami istri yang harmonis (dalam islam disebut
sakinah,mawadah,warohmah) jika diantara keduanya tak pernah berkomunikasi satu
dengan yang lainnya,dalam hal bermasyarakatpun terjadi dengan demikian.
Awal terjadinya sebuah
interaksi social antara lain dipengaruhi karena adanya kontak social dan
komunikasi,kontak social memiliki tiga bentuk:
1. Antara orang-perorangan
2. Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia (seperti
organisasi) ataupun sebaliknya.
3. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
Dalam hubungannya (kontak social) akan
terjadi perbedaan sifat positif atau negative,jika yang terjadi merupakan sifat
yang positif maka akan terjadi kerjasama,gotong-royong,sedangkan bila negative
maka akan menimbulkan pertentangan,permusuhan dan pertikaian.
Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Interaksi Sosial
Dalam kehidupan yang
dijalani bahwa, manusia yang hidup didunia ini tak akan pernah dapat lepas dari
hubungan atau interaksinya dengan manusia lain.Sebab,yang menjadi dorongan
manusia harus berinteraksi dengan yang lainnya ialah dari factor internal dan
eksternal.Faktor internal merupakan apa yang ada didalam diri seseorang,seperti
berikut:
A. Motivasi
Merupakan
dorongan atau tenaga yang menggerakkan manusia untuk melakukan suatu
perbuatan,seperti komunikasi.Motivasi merupakan pemberian atau penimbulan
motif,dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif(Wexley&Yukl,dalam
as’ad,1987).Sedangkan dalam pendapat lain mengatakan bahwa motivasi mewakili
proses psikologikal yang menyebabkan,timbulnya,diarahkannya dan terjadi
persintensi kegiatan-kegiatan sukarela(volunter) yang diarahkan ke tujuan
tertentu(Mitchell,dalam winardi,2002),serta dari pendapat para ahli lainnya.Namun,yang
perlu diperhatikan bahwa motivasi yang merupakan suatu dorongan pada diri
seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu perbuatan atau
perilaku.
B. Sugesti
Adalah
proses psikologis dimana seseorang membimbing pikiran,perasaan,atau perilaku
orang lain.Merupakan dorongan terhadap diri sendiri dan memiliki pandangan
sikap atau perilaku yang dapat diterima secara langsung oleh orang tersebut
untuk melakukan sesuatu tanpa memikirkan dahulu apakah akan lebih bak atau
lebih buruk..
Biasanya
sugesti akan berhasil,jika orang tersebut menerima sugesti dari orang-orang
yang lebih berpengaruh atau lebih berwibawa didalam pandangannya,misalnya jika
orang tersebut condong terhadap actor/aktris tersebut maka orang yang
mengidolakan akan menirunya baik cara berpakaiannya,nada
bicaranya,sikapnya,perilakunya bahkan hampir menyerupai cara hidup sang idola
tersebut.
C. Identifikasi
Pada
dasarnya didalam diri kita memiliki rasa kecendrungan untuk mirip atau sama
dengan kebanyakan orang yang ada disekitar kita yang disebut
Identifikasi.Identifikasi berbeda dengan Imitasi,karena sifat identifikasi jauh
lebih mendalam serta dalam melakukan peniruan terhadap objeknya itu lebih
cendrung global,serta dalam proses identifikasi kepribadian seseorang akan
lebih dapat terbentuk.
D. Empati
Merupakan
definisi sebagai respon afektif dan kognitif yang kompleks pada distress
emosional orang lain.Empati merupakan landasan emosional seseorang yang
memiliki rasa haru,memiliki rasa untuk menolong orang lain,mengetahui tentang
apa yang orang lain pikirkan dan rasakan.Empati merupakan tindakan nyata dari
sikap simpati serta berusaha untuk mewujudkannya.Contohnya,apabila teman kita
sedang mengalami kecelakaan dijalan,maka tanpa berfikir panjang kita akan
menolongnya sebagai rasa solidaritas dan rasa haru yang tinggi.
E. Imitasi
Adalah suatu proses social atau tindakan
seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap,penampilan atau gaya hidup dan
bahkan apa saja yang dimiliki orang lain.Imitasi muncul karena tertarik
terhadap seseorang yang disebabkan persamaan ide terhadap sesuatu hal,misalnya
kita cenderung untuk meniru gaya pembicaraan ustad atau guru kita
masing-masing.Dalam lingkungan keluargapun bisa demikian baik cara
berpakaian,tata karma dan cara bicara.
Jika factor internal
juga pastinya ada factor eksternal,factor eksternal merupakan factor yang ada
diluar diri seseorang antara lain dorongan untuk melakukan pekerjaan
bersama-sama,dorongan untuk mempertahankan kehidupan.
Bentuk-bentuk dari Interaksi Sosial
Menurut
Shaw(Ali,2004:87) merupakan suatu pertukaran antar pribadi masing-masing orang
menunjukkan prilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka dan masing-masing
perilaku mempengaruhi satu sama lainnya.
Dalam proses terjadinya interaksi social,pada dasarnya saling menyatunya
antar komponen baik dalam masyarakat,keluarga,instansi maupun di
pemerintahan.Dalam masyarakat misalnya semua anggota masyarakat saling bersatu
serta menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing demi terciptanya kemajuan
dan kesejahteraan desa atau daerahnya.Dalam hal untuk tercapainya kesejahteraan
hidupnya,maka seseorang akan membutuhkan teman (partner) nya,tetapi disisi lain
akan menjadi suatu persaingan jika menyangkut hajat orang lain.
Bentuk-bentuk dari interaksi social,meliputi:
Menurut Kimbal Young(1948),bentuk-bentuk interaksi social dibedakan
sebagai berikut:
I. I. Oposisi
Mencakup persaingan dan pertentangan
II. II. Kerja sama
Menghasilkan akomodasi
III. III. Difrensiasi
Menyebabkan adanya pembagian dan perbedaan kerja
antara orang-orang atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan perbedaan
usia,jenis kelamin dan pekerjaan.
Menurut Gillin (1951),bentuk dari interaksi social digolongkan menjadi
dua:
I.
Proses Asosiatif
Yang
mencakup akomodasi,asimilasi dan akulturasi.
II.
Proses Disosiatif
Yang
mencakup persaingan,pertentangan atau pertikaian yang berupa kontraversi
dan konflik.
Menurut Tomaysu S. (1986),bentuk-bentuk dari interaksi lebih dikedepankan
menjadi berikut:
I.
Akomodasi
Merupakan
suatu proses kearah tercapainya kesepakatan diantara kedua belah pihakyang
tengah bersengketa.
II.
Ekspresi
III.
Interaksi Strategis
IV.
Pengembangan perilaku manusia.
Proses Interaksi Sosial yang mendorong sikap saling terikat
Dalam
kehidupannya,manusia membentuk suatu ikatan khusus atau kekompakan demi
menjamin kelangsungan hidupnya serta mensejahterakan hidupnya.Banyak sekali
hal-hal yang mendorong manusia untuk saling bekerjasama,dorongan tersebut
misalnya sebagai berikut:
§
Memiliki anggapan bahwa dengan bekerjasama
maka pekerjaan akan mudah terselesaikan (efisiensi kerja).
§
Adanya keinginan untuk merubah
hidupnya,seperti keinginan kebutuhan dapat tercukupi.
§
Keinginan untuk meneruskan generasi
(keturunan) sehingga tatanan dalam rumah tangga tercukupi.
§
Adanya keinginan bahwa hari esok akan lebih
baik lagi.
Disamping itu pula
kehidupan bersama atau berkelompok antar individu membutuhkan suatu lembaga-
lembaga atau organisasi untuk menguatkan serta lebih memudahkan untuk melaksanakan
kepentingan – kepentingan tertentu,antara lain:
·
Adanya keinginan untuk membela hak-hak
kepentingan dari individu dalam oraganisasi atau kelompok.
·
Adanya factor kedekatan,semakin dekat
ikatan antara dua orang maka semakin mungkin mereka saling melihat,berbicara
dan bersosialisasi dan dari kedekatan itu pula timbullah yang namanya
kepercayaan.
·
Adanya kesamaan satu sama lainnya,kelompok
atau organisasi,atau lembaga biasanya terbentuk karena kesamaan diantara
anggotanya.Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan
minat,kepercayaan,nilai,usia,tingkat intelejensi atau karakter-karakter
personal lainnya.
Dalam kesehariannya hubungan antar individu
didalam masyarakat disetiap lingungan,ada
beberapa jenis hubungan antar individu yang terjadi dalam keseharian
manusia,sebagai berikut:
Ø
Hubungan Antar Kepentingan
Hubungan ini terjadi secara bebas diluar kelompok atau
organisasi akan tetapi ada jalinan kepentingan yang mengikat diantara kedua
belah pihak,sehingga memungkinkan adanya hubungan-hubungan yang efektif dan
efisien.
Ø
Hubungan Kekeluargaan
Dalam hubungan kekeluargaan dan kekerabatan terdapat
bentuk-bentuk komunikasi yang bersifat non formal dan toleransi.Hubungan
kekeluargaan terjadi atas dasar diantara kedua belah pihak masih memiliki
ikatan darah (keturunan).
Ø
Hubungan Persahabatan
Hubungan ini terjadi diantara kedua belah pihak atau
lebih yang terjadi karena tidak adanya ikatan darah akan tetapi justru
menunjukkan toleransi yang sangat tinggi.Meskipun hubungan ini terjadi tanpa
adanya ikatan darah akan tetapi dalam hubungannya memiliki ikatan yang sangat
erat,hubungan ini hanya membutuhkan yang masing-masing pihak terjalin
komunikasi satu sama lainnya dan saling menginginkan keuntungan diantara
mereka.
Proses terbentuknya Lembaga Sosial,Kelompok dan Organisasi
Pada awalnya lembaga
social terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup
bermasyarakat.Terbentuknya lembaga social berawal dair individu yang saling
membutuhkan kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma
kemasyarakatan.Lembaga social sering juga dikatakan sebagai pranata social.
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut:
a. Diketahui
b. Dipahami dan dimengerti
c. Ditaati
d. Dihargai
Lembaga social merupakan tata cara yang telah
diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang
disebut Asosiasi.
Menurut Soerjono Soekanto lembaga social disebut juga lembaga
kemasyarakatan( LP),lembaga social sering disebut sebagai social
institution,karena merujuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para
anggota masyarakatnya.Sedangkan Koentjaraningrat menagatakan bahwa pranata
social adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada
aktifitas-aktifitas untuk memenuhi kompleks -kompleks kebutuhan khusus dalam
kehidupan masyarakat.Ia mengemukakan lembaga social sebagai bangunan social.
Ciri-ciri lembaga atau organisasi social
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
Formalipola tas,merupakan ciri organisasi
atau lembaga social yang merujuk kepada adanya perumusan tertulis dari pada
peraturan-peraturan,ketetapan-ketetapan,prosedur,kebijaksanaan,tujuan,strategi
dan seterusnya.
Hierarki,merupakan ciri organisasi yang
menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan kewenangan yang berbentuk
piramida,artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan
serta wewenang yang lebih tinggi dari pada anggota biasa pada organisasi dan
lembaga tersebut.
Besarnya dan Kompleksnya,dalam hal ini pada
umumnya organisasi social memiliki banyak anggota sehingga hubungan social
antar anggota adalah tidak langsung (impersonal),gejala ini biasanya dikenal
sebagai birokrasi
Lamanya (duration),menunjuk pada diri bahwa
eksistensi suatu organisasi lebih lama dari pada keanggotaan orang-orang dalam
organisasi itu.
Awal terbentuknya Pranata Sosial
Pranata Sosial yaitu
sistem norma yang berlaku dimasyarakat untuk mencapai tujuan tertentu yang
dianggap penting.
Sebenarnya perkembangan
dan kemajuan peradaban manusia,pranata social semakin dibutuhkan dan diperlukan
untuk mengatur tatanan social.Pranata social tidaklah terbentuk secara
tiba-tiba akan tetapi melalui suatu proses yang sangat panjang.
Dalam dimensinya pranata social dapat terbentuk melalui beberapa
tahapan,
ü
Jika diterima oleh sebagian besar anggota
masyarakat tanpa ada halangan yang berarti (misalnya pertentangan)
ü
Apabila norma-norma yang ada dalam pranata
tersebut menjiwai seluruh anggota masyarakat
ü
Apabila norma tersebut memiliki sanksi dan
mempunyai kekuatan untuk mengikat setiap anggota masyarakatnya.
Ciri-ciri Pranata Sosial
§
Setiap pranata social memiliki symbol sendiri
§
Usia pranata social lebih panjang dari pada
usia orang yang membentuknya
§
Setiap pranata social memiliki nilai-nilai
sendiri
§
Setiap pranata social tat tertib sendiri
§
Setiap pranata social perlengkapan sendiri
Ada 8 jenis pranata social,yaitu:
v
Pranata Keluarga
Keluarga
adalah unit terkecil dalam pranata social yang ada dimasyarakat dan juga
institusi pertama yang dimasuki seseorang ketika dilahirkan.
Awal
terbentuknya Pranata Keluarga:
1. Diawali dengan adanya interaksi antara pria dan wanita
2. Interaksi dilakukan berulang-ulang,lalu menjadi hubungan yang lebih
intim sehingga terjadi perkawinan.
3. Interaksi terjadi perkawinan,terbentuknya keturunan,kemudian
terbentuklah keluarga inti.
v
Pranata Pendidikan
Menurut
Horton dan Hunt,pranata pendidikan berkaiatan dengan fungsi yang nyata
(manifes) berikut:
1. Mempersiapakan anggota masyarakat untuk mencari nafkah
2. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi
kepentingan masyarakat
3. Melestarikan kebudayaan
4. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi
Menurut
David Popenoe,ada 5 macam fungsi yakni sebagai berikut
1. Transmisi (pemindahan) kebudayaan
2. Memilih dan mengajarkan peranan social
3. Menjamin integrasi social
4. Sekolah mengajarkan corak kepribadian
5. Sumber inovasi social
v
Pranata Ekonomi
Pada
hakekatnya tujuan yang hendak dicapai oleh pranata ekonomi adalah terpenuhinya
kebutuhan pokok kelangsungan hidup masyarakat.
Fungsi
pranata ekonomi:
A. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
B. Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter
C. Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
D. Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
E. Memberi pedoman tentang cara pengupahan
F. Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
G. Memberi identitas bagi masyarakat
v
Pranata Agama
Yaitu sistem
keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan
dibakukan.
Fungsinya:
a). Sebagai
pedoman hidup
b). Sumber
kebenaran
c). Pengatur
tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan tuhan.
d). Tuntutan
prinsip benar dan salah
e). Pedoman
pengungkapan perasaan kebersaman didalam agama diwajibkan terhadap sesame.
f).Pedoman
keyakinan manusia bebuat baik selalu disertai dengan keyakinan bahwa itu adalah
kewajiban dari Allah,dan yakin perbuatannya akan mendapat pahala meskipun
sekecil apapun.
g). Pedoman
keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup didunia adalah ciptaan Allah
semata.
h). Pengungkapan
estetika menusia cenderung menyukai keindahan
i). Pedoman
untuk rekreasi dan hiburan.Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan
hiburan ,tidak melanggar kaidah agama.
v
Pranata Politik
Merupakan
pranata yang menangani masalah administrasi dan tata tertib umum demi
tercapainnya keamanan dan ketentraman bersama.Pranata yang merupakan
pembantunya adalah seperti sistem hukum dan
perundang-undangan,kepolosian,angkatan bersenjata,kepegawaian,hubungan diplomatic
dan lain-lain.Bentuk dari pranata atau institusi politik yang mengkoordinasi
segala kegiatan diatas merupakan Negara.
Fungsinya:
a. Pelembagaan norma melalui UU yang disampaikan oleh bdan legislative
b. Melaksanakan UU yang telah disetujui
c. Menyelesaikan konflik yang terjadi diantara warga masyarakat yang
bersangkutan
d. Menyelenggarakan pelayanan seperti perawatan
kesehatan,pendidikan,kesejahteraan dan seterusnya.
e. Melindungi para warga masyarakat atau warga Negara dari serangan musuh
atau bangsa lain.
v
Pranata Hukum
Fungsinya:
1. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat dalam arti,hukum
berfungsi menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk,sehingga segala
sesuatu dapat berjalan tertib dan teratur.
2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan social lahir dan batin,karena
hukum memiliki sifat dan ciri-ciri yang telah disebutkan ,maka hukum dapat
memberi keadilan,sifat dari hukum adalah buta(artinya tidak pernah memihak
siapapun)
3. Sebagai sarana penggerak pembangunan,daya mengikat dan memaksa dari
dapat digunakan atau didaya gunakan untuk menggerakkan pembangunan.Hukum disini
dipakai sebagai penggerak agar rakyat semakin maju.
4. Sebagai penentu alokasi wewenang secara terperinci siapa yang boleh
melakukan (penegak)hukum ,siapa yang harus mentaatinya ,siapa yang memilih
sanksi yang tepat dan adil,seperti konsep hukum konstitusi Negara
5. Sebagai alat pendamai dalam kasus sengketa
6. Memelihara kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi
kehidupan yang berubah,yaitu dengan cara merumuskan kembali hubungan-hubungan
esensial antara anggota-anggota masyarakat.
v
Pranata Budaya
v
Pranata Kesehatan.
Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Menurut Teori
Erich Fromm mengenai watak masyarakat mengakui asumsi transmisi kebudayaan
dalam hal membentuk kepribadian tipikal atau kepribadian kolektif.Namun Fromm
juga mencoba menjelaskan fungsi-fungsi sosio-historik dari tipe kepribadian
tersebut yang menghubungkan kebudayaan tipikal dari suatu kebudayaan obyektif
yang dihadapi suatu masyarakat.
3 varian yang melandasi konsep mengenai pengaruh media massa:
1. Menimbulkan peniruan langsung (copy-cut)
2. Menyebabkan ketumpukan terhadap norma (desensitization)
3. Terbebas dari tekanan psikis (catharsis) bagi khalayak media massa.
Pranata social di Indonesia
Indonesia adalah bangsa yang kaya akan adat istiadat dan
budayanya.Terdiri +/- 565 suku bangsa yang menyebar dari sabang hingga merauke
dan mendiami lebih dari 30.000 pulau.Keberagaman tersebut tentunya dapat
mendatangkan berbagai keuntungan serta mendatangkan konflik yang ada
didalamnya.
Franz Magnis-Suseno
mengatakan bahwa bangsa yang plural seperti Indonesia hanya bisa hidup
berdampingan secara damai jiks membuang kapabilitas psikologis muncul sikap
tidak toleran.Dominasi atas kemajemukan,apalagi jika diperoleh dengan cara
kekerasan,paksaan,penyeragaman,dan ketidak adilan,terbukti telah menjadi sumber
konflik dan mengancam NKRI.
Dengan melihat betapa banyaknya suku yang ada di Indonesia,tentunya beda
pula pranata sosialnya serta adat istiadatnya.Setiap daerah memiliki dasar
hukumnya sendiri dalam menjaga dan melindungi warganya dan disebut sebagai
pengendalian social,yaitu dengan tujuan mencapai kestabilitas dan keserasian
dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat.Sistem pengendalian social untuk
mencapai keadaan damai melalui
keserasian antara kepastian dengan keadilan/kesebandingan.
Referensi:
Riza,Yanuariza.2001.MODUL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1.Jakarta
ebookbrowse.com/makalah-pranata-sosial-dalam-kehidupan-masyarakat-pdf-d367580348